Jati (Tectona grandis) merupakan pohon penghasil kayu berkualitas tinggi di kawasan Asia tenggara (Dehradun, 2004). Habitat jati adalah daerah beriklim tropis (Gurmartine, 2007). Jati berasal dari India, namun telah berkembang di Indonesia dengan 32 jenis baru jati berdasarkan rekayasa genetika isozim perakaran jati (Rachmawati, 2002). Tiap tahun, lahan perkebunan jati di Indonesia meluas sekitar 21m³/ha (Pandey, 2002). Di India, jati dimanfaatkan sebagai komoditas kayu, ornament, obat-obatan herbal, dan pewarna kain (Oudhia, 2004).
Daun jati merupakan bagian jati non-kayu yang kurang dimanfaatkan. Daun jati muncul pada bulan November-Januari. Warna daun jati muda adalah merah dan berubah menjadi hijau tua pada fase kematangan (Dehradun, 2004). Daun jati berbentuk oval atau elips (Oudhia, 2004). Pada fase pemanenan, bagian atas daun jati berwana hijau tua, sedangkan bagian bawah berwana lebih muda. Selain itu, pada permukaan bagian bawah daun jati, terdapat beberapa rambut kelenjar (glandular dot) dan bulu halus (Gurmartine, 2007).
Secara umum, panjang daun jati adalah sekitar 30-60 cm (Pandey, 2002). Ukuran daun jati jenis Prosea, FC CABI, dan Tewari berturut-turut adalah 15-55 cm x 11-37 cm, 15-90 cm x 6-50 cm, dan 20-50 cm x 15-40 cm. Sedangkan, panjang tangkai daun jati sekitar 5-6 cm (Gurmartine, 2007). Daun jati yang umumnya tumbuh di Indonesia berukuran 25-50 cm x 15-35 cm (Rachmawati, 2002). Daun jati yang telah memasuki fase lewat matang atau fase kematian menyusut hingga berukuran 13-15 cm x 15-20 cm (Dehradun, 2004).
Sumber:
Dehradun, F. (2004). Teak (Tectona grandis). Retrieved Agustus 29, 2011, from National Forest Library and Information Centre: http://www.frienvis.nic.in
Gurmartine, T. (2007). Tree Factsheet: Tectona Grandis. Wageningen: Wageningen University.
Rachmawati, H. (2002). Tectona grandis Linn. f. Bandung: Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan.
Pandey, D. (2002). Teak: A Global Overview. Unasylva , 51 (2), 1-15.
Oudhia, P. (2004). Sagon (Tectona grandis Linn.). Retrieved July 16, 2011, from Society for Purdue Parthenium Management: http://www.hort.purdue.edu
Daun jati merupakan bagian jati non-kayu yang kurang dimanfaatkan. Daun jati muncul pada bulan November-Januari. Warna daun jati muda adalah merah dan berubah menjadi hijau tua pada fase kematangan (Dehradun, 2004). Daun jati berbentuk oval atau elips (Oudhia, 2004). Pada fase pemanenan, bagian atas daun jati berwana hijau tua, sedangkan bagian bawah berwana lebih muda. Selain itu, pada permukaan bagian bawah daun jati, terdapat beberapa rambut kelenjar (glandular dot) dan bulu halus (Gurmartine, 2007).
Secara umum, panjang daun jati adalah sekitar 30-60 cm (Pandey, 2002). Ukuran daun jati jenis Prosea, FC CABI, dan Tewari berturut-turut adalah 15-55 cm x 11-37 cm, 15-90 cm x 6-50 cm, dan 20-50 cm x 15-40 cm. Sedangkan, panjang tangkai daun jati sekitar 5-6 cm (Gurmartine, 2007). Daun jati yang umumnya tumbuh di Indonesia berukuran 25-50 cm x 15-35 cm (Rachmawati, 2002). Daun jati yang telah memasuki fase lewat matang atau fase kematian menyusut hingga berukuran 13-15 cm x 15-20 cm (Dehradun, 2004).
Sumber:
Dehradun, F. (2004). Teak (Tectona grandis). Retrieved Agustus 29, 2011, from National Forest Library and Information Centre: http://www.frienvis.nic.in
Gurmartine, T. (2007). Tree Factsheet: Tectona Grandis. Wageningen: Wageningen University.
Rachmawati, H. (2002). Tectona grandis Linn. f. Bandung: Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan.
Pandey, D. (2002). Teak: A Global Overview. Unasylva , 51 (2), 1-15.
Oudhia, P. (2004). Sagon (Tectona grandis Linn.). Retrieved July 16, 2011, from Society for Purdue Parthenium Management: http://www.hort.purdue.edu
0 comment:
Post a Comment