MAE merupakan ekstraksi yang memanfaatkan radiasi gelombang mikro untuk mempercepat
ekstraksi selektif melalui pemanasan pelarut secara cepat dan efisien (Jain
et al., 2009). Menurut beberapa hasil penelitian, MAE
meningkatkan efisiensi dan efektifitas ekstraksi bahan aktif berbagai jenis
rempah-rempah, tanaman herbal, dan buah-buahan (Calinescu
et al., 2001). Gelombang mikro mengurangi aktivitas
enzimatis yang merusak senyawa target (Salas
et al., 2010).
Panas radiasi gelombang mikro memanaskan dan menguapkan air sel bahan. Tekanan
pada dinding sel meningkat. Akibatnya, sel membengkak (swelling). Tekanan
mendorong dinding sel dari dalam, meregangkan, dan memecahkan sel tersebut (Calinescu
et al., 2001). Rusaknya matrik bahan mempermudah senyawa target
keluar dan terekstraksi (Jain et al., 2009). Menurut
Mandal et al. (2007), radiasi gelombang mikro pada kulit jeruk terbukti meningkatkan
tingkat kerusakan sel dan jumlah pektin terlarut.
Hal ini memungkinkan ekstraksi bahan kering dengan MAE karena masih
terdapat beberapa sel bahan yang mengandung air (moisture) dalam jumlah
sangat kecil. Perusakan sel semakin efektif dengan penggunaam pelarut bernilai
faktor disipasi tinggi (Kaufmann dan Christen, 2002). Namun,
penggunaan suhu tinggi tidak aplikatif untuk senyawa target termolabil. (Calinescu
et al., 2001) Untuk melindungi senyawa target yang tidak
stabil pada panas, digunakan pelarut transparan terhadap gelombang mikro seperti
heksana dan klorofom (Mandal et al., 2007).
Suhu tinggi radiasi gelobang mikro menghidrolisis ikatan eter pada konstituen
dinding sel tanaman, yaitu selulosa. Dalam waktu yang singkat, selulosa berubah
menjadi fraksi terlarut. Suhu tinggi pada dinding sel bahan juga meningkatkan
dehidrasi selulosa dan menurunkan kekuatan mekanis selulosa. Akibatnya, pelarut
lebih mudah mengakses senyawa target dalam sel. Dalam studi kerusakan sel
akibat berbagai metode ekstraksi terhadap tembakau, metode MAE menunjukkan
tingkat kerusakan sel yang lebih tinggi dibanding metode ekstraksi refluksasi
panas (heat-reflux) akibat kenaikan suhu dan tekanan dalam sel secara
signifikan (Mandal et al., 2007).
Migrasi ion terlarut akibat radiasi gelombang mikro memudahkan penetrasi
pelarut ke matriks bahan. Pemanasan molekul air dalam sistem kelenjar dan
pembuluh tanaman misalnya. Hal ini menyebabkan panas terlokalisir. Akibatnya
terjadi pengembangan volume dan
perusakan sel. (Mandal et al., 2007).
Kelebihan MAE adalah waktu ekstraksi dan kebutuhan pelarut yang relatif rendah
dibanding ekstraksi konvensional (Mandal et al., 2007). Beberapa jenis bahan dapat diekstrak
secara simultan dan mengasilkan hasil rendemen menyerupai performansi SFE.
Sebaliknya, diperlukan kondisi ekstraksi yang tepat dalam menggunakan pelarut
mudah terbakar ataupun ekstrak bersenyawa termolabil dalam pelarut berfaktor
disipasi tinggi (Salas et al., 2010).
Perbandingan
ekstraksi soxhletasi, UAE,
MAE, dan SFE
Parameter
|
Soxhletasi
|
UAE
|
MAE
|
SFE
|
Berat
bahan (gram)
|
5-10
|
5-30
|
0,5-1
|
1-10
|
Volume
pelarut (ml)
|
>300
|
300
|
10-20
|
5-25
|
Suhu (°C)
|
Titik didih
|
Ruang
|
40, 70, 100
|
50, 200
|
Waktu
|
16 jam
|
30 menit
|
30-45 detik
|
30-60 menit
|
Tekanan
(atm)
|
Ruang
|
Ruang
|
1-5
|
150-650
|
Konsumsi
energi relatif
|
1
|
0,05
|
0,05
|
0,25
|
Sumber: Jain et al. (2009)
Calinescu, I., Ciuculescu,
C., Popescu, M., Bajenaru, S., & Epure, G. (2001). Microwaves Assisted
Extraction of Active Principles from Vegetal Material. Romanian
International Conference on Chemistry and Chemical Engineering , 12,
1-6.
Jain, T., Jain, V., Pandey,
R., Vyas, A., & Shukla, S. S. (2009). Microwave Assisted Extraction for
Phytoconstituents – An Overview. Asian Journal Research Chemistry , 1
(2), 19-25.
Kaufmann, B., &
Christen, P. (2002). Recent Extraction Techniques for Natural Products:
Microwave-assisted Extraction and Pressurised Solvent Extraction. Phytochemical
Analysis , 13, 105-113.
Mandal, V., Mohan, Y., &
Hemalatha, S. (2007, January-May). Microwave Assisted Extraction – An
Innovative and Promising Extraction Tool for Medicinal Plant Research. Pharmacognosy
Reviews , 1 (1), pp. 7-18.
Salas, P. G., Aranzazu,
M.-S., Antonio, S.-C., & Alberto, F.-G. (2010, December 3).
Phenolic-Compound-Extraction Systems for Fruit and Vegetable Samples. Molecules
, 15, pp. 8813-8826.
0 comment:
Post a Comment